Begini Kata Ahli Gizi Soal Isu Kolang-kaling Berboraks

Begini Kata Ahli Gizi Soal Isu Kolang-kaling Berboraks
Kaya instan? Katanya sih gamungkin, tapi itu DULU!! kalo ga percaya coba aja kunjungi situs kami dan mulai bergabung di
       >> AGEN BOLA TERPERCAYA << 
Jakarta, Saat Ramadan, kolang kaling atau sugar palm fruit cukup laris dibandingkan bulan-bulan biasanya. Bahan makanan ini biasanya menjadi penyempurna makanan saat berbuka puasa seperti kolak, sop buah, es campur dan lain-lain.

Belum lama redaksi menerima sebuah komentar lewat akun Instagram detikHealth yang mengatakan bahwa kolang kaling yang dijual di pasaran ada yang mengandung boraks dan tawas. Lantas, bagaimana pendapat ahli gizi soal ini?

Menurut nutrisionis Mochamad Aldis Rusliadi SKM, tidak dipungkiri besarnya permintaan konsumen dan demi mendapatkan keuntungan besar, kadang sebagian pedagang berbuat curang dengan menambahkan bahan-bahan kimia berbahaya dalam pengolahan kolang kaling. Ini bertujuan agar kolang kaling terlihat lebih menarik, segar dan tahan lama.
"Sempat banyak beredar isu ini, pemberian si boraks dan tawas ini. Sebetulnya sering dilakukan saat proses pengolahannya supaya kenyal dan renyah. Antisipasi kolang kaling yang kurang fresh atau sudah lama, ini dikaitkan dengan ulah penjual yang nakal," papar Aldis, sapaan akrabnya saat berbincang dengan detikHealth.

"Tapi ya tentu tidak semua kolang kaling mengandung boraks," sambungnya lagi.

Dikatakan juga oleh nutrisionis, Leona Victoria Djajadi MND, tidak semua kolang kaling mengandung boraks atau tawas. Jika membeli dari buah asli yang dipotong tentu tidak berboraks. Untuk membedakan kolang kaling berboraks atau tidak harus melakukan serangkaian tes di laboratorium terlebih dahulu.

"Harus dites lab ya. Yang pasti kalau fresh itu biasanya dilalerin. Kalau laler aja engga mau, berarti ada apa-apanya," kata Victoria.

Seperti yang kita ketahui jika benar kolang kaling dicampur dengan bahan kimia tentu sangat tidak baik dikonsumsi dan akan berefek buruk dalam jangka panjang.

"Tentu kalau dimakan pasti bahaya buat tubuh apalagi jika dalam jumlah banyak dan sering. Dampaknya bisa langsung pada orang-orang sensitif bisa terasa, seperti mual, pusing dan gangguan pencernaan atau dampak akumulatif sampai kanker," pungkas Aldis.


Mobil-Mobil baru menanti anda !! SEGERA KUNJUNGI DAN BERGABUNG DENGAN KAMI DI

Komentar